Gubernur Pramono Dorong Transformasi Kantin Sekolah sebagai Pelengkap MBG

7672575732586529026
siaranpers_pemprov_dki-20250312183047_bqeh1d_202

JAKARTAPemenuhan gizi dan nutrisi siswa sekolah menjadi perhatian bersama, baik Pemerintah Pusat maupun Daerah. Untuk menyelaraskan program pemenuhan gizi dan nutrisi anak Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Rabu (12/3).

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Pramono memaparkan transformasi kantin sekolah menjadi kantin sehat. Gubernur Pramono menjelaskan, kantin sehat ini sebagai program pelengkap dan pendukung Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto. Kantin sehat kelak dapat memberikan akses berkelanjutan terhadap makanan bergizi bagi siswa serta komunitas sekolah, termasuk guru dan tenaga kependidikan, sepanjang waktu mereka beraktivitas di sekolah.

“Kami menggandeng Badan Gizi Nasional untuk memastikan pemenuhan gizi anak-anak sekolah di Jakarta. Kami akan melakukan transformasi sarapan bergizi gratis menjadi sebuah ekosistem yang lebih luas, yakni Kantin Sehat: Menuju Jakarta Cerdas Berkelanjutan. Kami juga memandang, peran kantin sekolah ke depan adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan ekosistem serta gaya hidup sehat di sekolah,” jelas Gubernur Pramono.

Selaras dengan visi Jakarta sebagai kota global, sejumlah kota dunia, seperti Tokyo dan Singapura, telah lebih dahulu menerapkan sistem kantin sehat berbasis keberlanjutan sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang unggul. Gubernur Pramono menyebut, hal ini merupakan best practices bagi Jakarta, mengingat kota ini harus mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing internasional, dimulai dari pola makan yang sehat dan gaya hidup yang baik sejak sekolah. Kantin sehat juga menjadi platform untuk mengenalkan makanan lokal bernutrisi tinggi, yang mendukung identitas Jakarta sebagai kota global yang tetap berpijak pada kearifan lokal.

Ke depannya, kantin sehat akan memiliki tiga misi besar, yakni:
1. Mendorong penggunaan bahan baku lokal, termasuk hasil dari kebun sekolah atau kebun komunitas, untuk mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan, serta dapat menumbuhkembangkan ilmu pertanian, gizi, dan kesehatan di masyarakat, serta inovasi.
2. Kantin sehat sebagai learning centre bagi berbagai entitas sekolah, termasuk wali murid serta pengusaha kantin dan makanan (UMKM), yang dilengkapi pendampingan ahli gizi serta chef, terkait penyediaan makanan sehat yang memenuhi standar gizi, penyajian makanan, hingga pengolahan limbah dan food waste.
3. Transformasi desain kantin sekolah, dengan menggandeng arsitek, akan menciptakan ruang baru yang menarik. Kantin sehat bukan sekadar tempat makan, tetapi wadah interaksi sosial yang nyaman, positif, estetik, serta ramah lingkungan.

Sektor UMKM merupakan penopang yang krusial dalam proses transformasi kantin di satuan pendidikan di Jakarta, sehingga perlu didorong keterlibatannya dari proses hulu hingga hilir. Mulai dari penyediaan bahan baku, pengolahan dan penyajian makanan, hingga proses pengelolaan sampah dan limbah.

“Kami akan mengajak seluruh elemen, termasuk dunia usaha dan komunitas, untuk bersama-sama mendukung inisiatif ini, tentunya dengan mengintegrasikan kantin sehat dalam visi Jakarta sebagai kota yang peduli terhadap kesehatan dan pendidikan, serta sebagai sebuah cara ajar baru dalam dunia sekolah. Untuk itu, kami berkomitmen untuk membangun lebih banyak kantin sehat di sekolah sebagai bagian dari investasi jangka panjang untuk generasi mendatang,” tutur Gubernur Pramono.

Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menuturkan, secara keseluruhan, Jakarta akan memiliki 791 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk pelaksanaan MBG. Saat ini, Jakarta memiliki 33 SPPG dan akan bertambah sembilan SPPG pada 14 Maret. Ia mengapresiasi komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mendukung infrastruktur pelaksanaan MBG.

“Salah satu kendala yang paling besar di dalam penyelenggaraan program makan bergizi, selain anggaran dan SDM, adalah infrastruktur. Anggaran sudah kami selesaikan, SDM sudah kami didik, infrastruktur adalah bagian paling krusial dalam penyebaran program makan bergizi. Alhamdulillah, Pak Gubernur dan jajaran akan merenovasi kantin sekolah yang akan menjadi bagian dari program MBG. Nantinya, juga akan menjadi SPPG, baik untuk melayani sekolah itu sendiri maupun sekolah sekitar. Saya sampaikan juga janji beliau untuk memberikan sarapan pagi tetap dilaksanakan, karena anak PAUD dan SD akan tetap makan pagi. Jadi, kita bersinergi satu sama lain,” terang Dadan seusai pertemuan dengan Gubernur Pramono. (Koko)

aqua-ilustratif-ramadhan-1446-h (1)
300x600
Pasang-Iklan-disini-Hubungi-kami

Berita Internasional

Pengunjung