Respons internasional terhadap gempa bumi dahsyat Myanmar.

7672575732586529026
GEMPA MYANMAR

JAKARTA – Pada tanggal 28 Maret 2025, Myanmar diguncang oleh gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo yang menyebabkan kerusakan parah di seluruh negara, serta hilangnya nyawa yang sangat tragis. Peristiwa ini terjadi pada pukul 14.20 waktu Beijing, dengan pusat gempa yang terletak di sepanjang patahan Sagaing, sesuai laporan dari Survei Geologi AS (USGS).

Menurut otoritas setempat, lebih dari 1.700 orang dilaporkan tewas, dengan puluhan lainnya terluka dan masih dalam pencarian. Krematorium di Mandalay menghadapi tekanan luar biasa untuk menangani lonjakan jenazah, sementara pemakaman besar berjuang untuk memenuhi kebutuhan akan tempat pemakaman yang layak bagi para korban.

Atas nama kemanusiaan, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang memberikan bantuan, mengirimkan tim SAR, tim medis darurat, dan bantuan logistik senilai satu juta dolar AS. Tim dari ASEAN-Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT) juga segera dikerahkan ke lokasi bencana.

Negara-negara ASEAN lainnya, termasuk Malaysia dan Singapura, tidak ketinggalan dalam memberikan dukungan, dengan mobilisasi pasokan bantuan lewat Sistem Logistik Darurat Bencana ASEAN (DELSA). Selain itu, China dan Rusia juga turut menyuplai bantuan kepada Myanmar.

Dengan lokasi Myanmar yang berada di persimpangan empat lempeng tektonik, yaitu Eurasia, India, Sunda, dan mikro Myanmar, gempa bumi ini kembali mengingatkan akan kerentanan negara tersebut terhadap bencana alam. Respons internasional yang cepat menunjukkan pentingnya solidaritas global dalam menghadapi tantangan semacam ini, serta keharusan untuk bersiap menghadapi bencana di masa depan.

aqua-ilustratif-ramadhan-1446-h (1)
300x600
Pasang-Iklan-disini-Hubungi-kami

Berita Internasional

Pengunjung