JAKARTA – Indonesia berada di garis depan dalam penanganan keadaan darurat global akibat perubahan iklim, menyusul kekhawatiran terkait dampak iklim yang semakin meningkat, mulai dari gelombang panas hingga bencana alam. Di tengah tantangan tersebut, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menegaskan bahwa transformasi digital akan menjadi kunci untuk mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat.
“Penerapan teknologi menjadi perisai kita menghadapi ancaman kesehatan yang disebabkan oleh iklim. Kita membutuhkan sains, kolaborasi, dan inovasi digital untuk mengatasi hal ini,” jelas Nezar dalam acara ‘Innovative Forum of ClimateSmart Indonesia’ yang berlangsung di Jakarta Selatan.
Dalam forum tersebut, Nezar menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia sedang berupaya mengoptimalkan penerapan teknologi baru, termasuk kecerdasan artifisial (AI), sebagai bagian dari strategi untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Dengan memanfaatkan AI, pemerintah berharap dapat mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan ilmiah.
“Dalam konteks risiko kesehatan terkait iklim, Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 443.000 kasus malaria pada tahun 2022. Proyeksi ekonomi menunjukkan bahwa dampak kesehatan yang terkait dengan iklim dapat merugikan Indonesia hingga 1,89% dari Produk Domestik Bruto (PDB),” imbuhnya.
Nezar juga menekankan perlunya inovasi kesehatan digital untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan, agar dampak bencana atau wabah dapat diminimalkan. Teknologi seperti pemantauan pasien jarak jauh dan dukungan digital untuk perawatan diri dinilai sangat penting dalam konteks ini.
“Kami sangat mendukung pengembangan Sistem Tanggap Peringatan Dini Indonesia (E-WARS) agar dapat menghadirkan solusi dari kolaborasi berbagai pemangku kepentingan seperti Kementerian Kesehatan, BMKG, BNPB, serta institusi riset dan inovasi di bidang kecerdasan artifisial,” papar Nezar Patria.
“Menggabungkan data iklim dan kesehatan dengan AI akan memungkinkan kita untuk memprediksi, mencegah, dan mengurangi dampak ancaman kesehatan yang terkait dengan iklim,” tegas Nezar.
Dengan semangat kolaborasi antara berbagai pihak, Indonesia berkomitmen untuk mengganti tantangan perubahan iklim menjadi peluang untuk transformasi, berupaya menciptakan kondisi kesehatan masyarakat yang lebih baik di masa mendatang.