JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan kebanggaannya atas jamaah haji Indonesia yang dikenal sebagai panutan ketertiban di mata dunia. Hal ini diungkapkan dalam Bimbingan Manasik Haji Nasional yang diselenggarakan di Asrama Haji Jakarta pada hari Sabtu.
Dalam acara tersebut, Menag Nasaruddin menjelaskan bahwa banyak negara, termasuk dari benua Afrika, datang ke Indonesia untuk mempelajari pengelolaan ibadah haji. Ia menyoroti bagaimana Indonesia mampu menyelenggarakan ibadah haji dengan tertib, yang menurutnya sangat dipengaruhi oleh budaya maritim Indonesia yang berbeda dengan budaya kontinental yang cenderung memiliki stratifikasi sosial yang kaku.
Dalam rangka persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2025, Menag berpesan kepada seluruh jamaah untuk meniatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT, tanpa motif lain. Ia juga menekankan pentingnya mengikuti perkembangan informasi dari Badan Penyelenggara Haji (BPH) agar kemabruran haji dapat terjaga.
“Setiap tahun, Indonesia menerima penghargaan dari pemerintah Arab Saudi. Meskipun seperlima dari seluruh jamaah haji di dunia berasal dari Indonesia, tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh jamaah haji Indonesia tergolong paling rendah,” ujar Menag.
Menag juga berbagi pengalamannya saat berkeliling penjara di Arab Saudi sebagai bagian dari kelompok ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ia mengungkapkan bahwa ia jarang, bahkan hampir tidak pernah, menemukan warga negara Indonesia yang terlibat dalam tindak kriminal di Tanah Suci. “Suatu waktu, kami mencari warga Indonesia di penjara-penjara Arab Saudi, dan kami tidak menemukannya. Padahal, warga negara asing terbanyak di Mekah adalah dari Indonesia, tetapi yang paling sedikit masuk penjara adalah orang Indonesia. Ini menunjukkan bahwa tingkat pelanggaran pidana dan sosial oleh jamaah haji Indonesia sangat kecil,” paparnya.
Menag juga mengingatkan agar ibadah haji cukup dilakukan sekali dengan niat yang tulus untuk mencapai kemabruran. Ia menganjurkan agar kesempatan beribadah haji diberikan kepada orang lain yang belum pernah merasakan pengalaman tersebut. “Nabi Muhammad SAW hanya melaksanakan ibadah haji sekali, sementara umrah dilakukan berkali-kali. Satu kali haji yang mabrur sama dengan tujuh kali haji,” pungkasnya.
Dalam rangka menyemarakkan ibadah haji tahun 2025, Menag menyampaikan beberapa pesan penting kepada calon jamaah:
- Niatkan ibadah haji semata-mata karena Allah SWT.
- Ikuti perkembangan informasi dari BPH.
- Jaga kemabruran haji.
- Berikan kesempatan kepada orang lain untuk berhaji.
Semoga ibadah haji tahun 2025 berjalan lancar dan mabrur bagi seluruh jamaah haji Indonesia.