Ribuan Buruh Suarakan Aspirasi di Monas pada May Day 2025

7672575732586529026
Buruh

JAKARTA – Ribuan pekerja memadati kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, untuk memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Acara ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momen penting bagi buruh untuk menyuarakan aspirasi dan harapan mereka yang selama ini belum menemukan titik terang.

Di tengah keramaian, Ines, seorang buruh perempuan yang telah lebih dari sepuluh tahun berkecimpung di sektor garmen, membagikan pengalamannya. Ia menekankan pentingnya pemenuhan hak-hak pekerja perempuan, mulai dari cuti yang layak hingga kesetaraan upah dengan rekan lelaki. “Sejauh ini, hak-hak kami terpenuhi, baik dari segi cuti maupun upah,” ujarnya, saat konferensi pers di Monas.

Meski demikian, Ines mencatat sejumlah isu yang masih memerlukan perhatian. Salah satunya adalah durasi cuti untuk suami saat istri melahirkan yang hanya dua hari. “Ini perlu diperjuangkan, apalagi banyak karyawan garmen yang merupakan perantau dan membutuhkan pendampingan dari suami,” jelasnya.

Ines juga menyoroti praktik outsourcing yang marak di Serang. Ia berharap pemerintah lebih serius dalam melindungi hak-hak pekerja outsourcing. “Kami ingin ketentuan yang jelas dan perlindungan yang lebih baik untuk mereka,” kata Ines.

Terkait usulan penambahan cuti hamil menjadi enam bulan, Ines menyatakan harapannya agar usulan tersebut dapat dipertimbangkan lebih lanjut. “Kami perlu pemikiran yang komprehensif dari semua pihak agar keputusan yang diambil dapat memenuhi kebutuhan semua pekerja,” imbuhnya.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam peringatan tahun ini memberikan angin segar bagi para buruh. Ines berharap agar presiden mendengarkan suara dan aspirasi pekerja, serta mengambil langkah-langkah konkret demi peningkatan kesejahteraan mereka.

Menyimpulkan pandangannya, Ines menyatakan, buruh perempuan di Kabupaten Serang telah memperoleh banyak hak yang layak. Namun, ia menegaskan perlunya perbaikan dan perjuangan lebih lanjut agar semua pekerja, baik perempuan maupun laki-laki, dapat hidup dengan sejahtera dan bermartabat.

May Day 2025 menjadi momentum berharga bagi para buruh untuk mengekspresikan aspirasi dan harapan mereka. Di tengah tantangan yang ada, diharapkan pemerintah dan pihak terkait dapat mendengarkan dan segera mengambil tindakan yang tepat demi kesejahteraan pekerja Indonesia di masa mendatang.

aqua-ilustratif-ramadhan-1446-h (1)
300x600
Pasang-Iklan-disini-Hubungi-kami

Berita Internasional

Pengunjung