Teknik MTOT: Solusi Pertanian untuk Menghentikan Pembakaran Lahan dan Meningkatkan Kesehatan Tanah

7672575732586529026
Implementasi Teknik Musa Tanpa Olah Tanah (MTOT)
Implementasi Teknik Musa Tanpa Olah Tanah (MTOT)

JAKARTA– Pertanian Udara Bersih-teknik Mulsa Tanpa Olah Tanah kini menjadi sorotan dalam dunia pertanian berkelanjutan. Para petani dan ahli pertanian semakin mengadopsi metode ini untuk menghentikan pembakaran lahan, meningkatkan kesehatan tanah, menghemat air, mengendalikan hama penyakit serta gulma secara efektif, serta menurunkan biaya input.

Metode mulsa bekerja dengan cara menyebarkan lapisan bahan mulsa di permukaan tanah tanpa mengolah tanah lebih dahulu. Salah satu keuntungan utama dari teknik ini adalah kemampuannya dalam menjaga kelembaban tanah. Bahan mulsa dapat mengurangi tingkat evaporasi air, sehingga mempertahankan kadar air di dalam tanah terutama selama periode kering. Hal ini memungkinkan pertumbuhan tanaman yang lebih optimal, bahkan di tengah kondisi cuaca yang ekstrem (Teasdale, 2007).

Selain itu, penggunaan mulsa juga membantu dalam pengendalian gulma. Dengan menutupi permukaan tanah, bahan mulsa menghambat pertumbuhan gulma, sehingga mengurangi kebutuhan akan penggunaan herbisida kimia. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip pertanian yang ramah lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem lokal (Schutter, 2019), serta menghindari pembakaran dan menciptakan udara bersih.

Bahan mulsa yang digunakan dapat bervariasi, mulai dari jerami, daun kering, batang tanaman. Pilihan bahan mulsa sangat tergantung pada jenis tanaman yang ditanam dan kondisi iklim setempat. Mulsa organik seperti jerami dan kompos tidak hanya menutupi permukaan tanah, tetapi juga memberikan tambahan nutrisi ketika bahan tersebut terurai, sehingga meningkatkan kesuburan tanah (Hansen, 2017).

Dengan semakin banyaknya petani yang beralih ke teknik mulsa tanpa olah tanah, harapannya metode ini dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih harmonis, meningkatkan kesehatan tanah, dan mengurangi pembakaran dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Seiring dengan fokus global pada pertanian berkelanjutan, teknik ini diyakini akan memainkan peran penting dalam memastikan ketahanan pangan di masa depan. (Koko)

aqua-ilustratif-ramadhan-1446-h (1)
300x600
Pasang-Iklan-disini-Hubungi-kami

Berita Internasional

Pengunjung