Jakarta, 07 Maret 2025 – Keputusan Presiden Donald Trump menutup Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli kebijakan dan lembaga internasional. Penutupan USAID dianggap dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap upaya pembangunan global dan bantuan kemanusiaan, terutama di negara-negara yang mengalami krisis ekonomi dan sosial.
Para pakar memperingatkan bahwa USAID telah berperan penting dalam memberikan bantuan kepada negara-negara yang menderita akibat konflik, bencana alam, dan kemiskinan ekstrem. Dengan hilangnya lembaga yang telah ada sejak tahun 1961 ini, dukungan untuk program-program yang berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan di 100 negara di seluruh dunia akan terancam.
“USAID tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga expertise dan dukungan teknis yang sangat dibutuhkan negara-negara berkembang. Penutupan lembaga ini dapat menghentikan banyak program penting, termasuk inisiatif kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan,” kata Dr. Sarah Henderson, seorang ahli di bidang pengembangan internasional.
Selain itu, dampak penutupan USAID juga mengurangi pengaruh Amerika Serikat di kancah global. Banyak negara melihat bantuan yang diberikan oleh USAID sebagai sarana untuk menjalin hubungan diplomatik dan meningkatkan stabilitas di kawasan mereka. “Dengan mengurangi bantuan luar negeri, AS berisiko kehilangan pengaruh strategis dan menciptakan ruang bagi kekuatan lain untuk mengisi kekosongan tersebut,” tambah Dr. Henderson.
Lembaga non-pemerintah yang selama ini berkolaborasi dengan USAID juga mulai mengisyaratkan ancaman terhadap program-program mereka. Banyak proyek yang bergantung pada pendanaan USAID, termasuk inisiatif pengembangan berkelanjutan dan bantuan kemanusiaan, terpaksa ditutup, Hal tersebut berdampak langsung pada jutaan orang yang membutuhkan.
Sumber: The Guardian, NPR, Fox News, dan Reuters