JAKARTA – Transformasi besar dalam sistem layanan haji tengah berlangsung dengan penerapan skema berbasis syarikah secara menyeluruh di Makkah. Pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengambil langkah ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi jemaah haji.
Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis Hanafi, menyampaikan informasi ini pada konferensi pers di Kantor Daker Makkah pada Minggu (11/5/2025). Menurutnya, perubahan sistem ini bertujuan untuk memberikan jemaah layanan yang lebih terstruktur, profesional, dan optimal.
Dalam pelaksanaan, terdapat kloter campuran akibat keterlambatan visa dan perubahan manifes. Namun, PPIH memastikan jemaah mendapatkan hak layanannya secara penuh. Penempatan hotel di Madinah dan Makkah disesuaikan untuk kenyamanan jemaah, meskipun ada tantangan bagi syarikah dalam penyampaian layanan.
Hingga hari ke-10 operasional, layanan dasar seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi berjalan lancar. Dengan kebijakan baru berbasis syarikah, PPIH memastikan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina lebih terorganisir.
Meskipun ada perubahan, hak-hak jemaah tetap dijaga, dengan semua jemaah memperoleh layanan sesuai kontrak. Muchlis juga menegaskan bahwa skema kepulangan akan tetap menggunakan format kloter untuk menjaga kenyamanan dan integrasi data. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga komunikasi yang baik demi kelancaran penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.